Sabtu, 04 September 2010

Pelajaran Hidup Dari Kakakku.....

Kuulangi apa yang ia ceritakan dulu.....
            "Akhir-akhir ini mas menghabiskan banyak waktu bersama 3 orang kawan. Seorang berprofesi sebagai pengacara, satunya seorang PNS di Badan Pusat Statistik(BPS) dan yang terakhir seorang wiraswasta yang terjerat masalah hukum dan dikejar-kejar aparat hukum karena tuduhan kriminal. Kelihatannya aneh tapi ini realita. Ketiga orang ini mempunyai sisi hidup yang menarik dan sangat kontras. Kumulai dari yang PNS aja karena banyak didambakan oleh sebagian besar "masyarakat indonesia". Ia lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), bahkan termasuk 10 lulusan terbaik diangkatannya, sehingga kemudian ditugaskan di Pulau Jawa. Kapasitas keilmuan dan daya analisis tak perlu diragukan lagi, maklum orang statistik, apa-apa ya dianalisis. Bahkan daun jatuh ada hasil analilisnya...he....
            Tapi bagi saya yang lebih menarik dari dia adalah karakter moralnya, attitude, kata orang bule. Lebih spesifik lagi adalah sifat suka menolongnya. Sebagi seorang PNS BPS yang juga beristeri PNS di institusi yang sama, ia hanya butuh kerja tekun dan naik pangkat. Prestasinya mengantarkanya mendapat beasiswa melanjutkan S2 di Unhas Makasar. Masih setengah jalan ia menuntut ilmu di Program Pasca sarjana, kawannya memintanya untuk membantu pemenangan Pencalonan Walikota, ia rela cuti untuk memenuhi permintaan kawannya itu. Permintaan calon wali Kota tersebut tidak sembarangan, tapi semata-mata karena menganggap sang PNS ini mampu dan menurutnya hanya dia kawan yang mampu membantu. Selesai menunaikan amanah tersebut tanpa bayaran sedikitpun, kawan yang lain datang meminta bantuan mancari jalan keluar akan sebuah masalah hukum yang dihadapi, ia tak sanggup menolak, kemampuan analisis bergabung dengan jiwa sosialnya menghasilkan tekat untuk mempersembahkan yang terbaik meski sebenarnya bukan bidang keahliannya. Ia berusaha belajar dan beradaptasi mendampingi jiwa-jiwa yang kesepian. karena sudah jamak jika dalam bahagia banyak yang akan ada disekeliling kita, sedang apabila kita sedang susah, nyamuk aja enggan mendekat, karena takut digigit mungkin. Melanjutkan cerita tadi, berbulan-bulan ia ikut mendampingi kawannya menyelesaikan masalah hukum tersebut, melelahkan dan menghabiskan waktu serta biaya, ia jalani dengan ikhlas. Ia pun semakin memahami persoalan hukum bahkan lebih dari sekedar lulusan fakultas hukum. Ternyata itu bukan yang terakhir karena banyak kawannya yang lain yang juga terjerat persoalan yang sama, masalah hukum, dan ia oleh kawan-kawannya diposisikan sebagai sahabat dan penasehat disaat semua orang menghindar. Ia tak kuasa menolak permintaan tolong orang lain disaat hatinya yakin mampu berbuat. Karena lama meninggalkan studi S2-nya, masa tugas belajar ia habis dan kuliah belum lulus, akibatnya ia belum bisa masuk kerja dan yang lebih naas gajinya tiap bulan di tahan. Tapi kondisi tersebut tidak menghentikan ia untuk menolong orang lain, dari usaha lain ia masih memperoleh penghasilan, meski tidak lebih besar dari gajinya sebagai PNS, ia tidak pernah menyesal meski gara-gara menolong orang lain status PNS-nya terancam dicabut pemerintah. Ia tegar, dan selalu mengajarkan pada keluargaya bahwa selama tangan, kaki dan pikiran masih bisa diggunakan, maka tidak akan pernah berhenti menolong orang lain.
            Mungkin apa yang dilakukan sang kawan tersebut tidak 100% benar dan tidak harus ditiru seluruhnya, karena setiap orang punya kondisi yang berbeda-beda dan pertimbangan masing-masing. Namun yang paling penting disini adalah Jiwa penolong harus tetap ada meski kita telah aman baik secara finansial maupun sosial. Bahkan katakanlah meski kita sudah tidak butuh bantuan orang lain, kita tetap harus berusaha membantu orang lain. Dan yang pasti tidak ada orang yang tidak butuh bantuan orang lain"
===============================  (bersambung)  =============================  

Kamis, 02 September 2010

Tanaman Karnivora
Dionaea Muscipula


Tanaman satu ini adalah tanaman karnivora paling terkenal, karena aktivitas dan efisiensinya dalam memerangkap mangsa. Pasangan “Daun” yang menjadi ciri khas tanaman ini adalah perangkap yang memiliki rambut yang ultra sensitif, yang dapat merasakan adanya hewan atau serangga kecil yang datang. Begitu rambut di daun ini tersentuh, maka daun akan menutup dan memerangkap hewan apapun yang mendekatinya.